Kelangkaan masker sekali pakai di pasaran kemudian mendorong masyarakat untuk berinovasi. Akhirnya muncul masker kain. Masker ini pun kemudian menjadi peluang usaha bagi banyak orang. Anda tertarik memproduksinya? Berikut hal yang perlu Anda ketahui sebelum memproduksinya.
Sebelum membuat masker kain
Karena fungsinya adalah sebagai alat pelindung diri, maka perihal bahan masker menjadi penting. Nah, bahan apa sih yang baik sehingga masker kain buatan Anda tak hanya indah namun juga bisa menjalankan fungsinya sebagai pelindung.
Salah satu dokter relawan penanggulangan COVID-19, dr. Tirta, menyampaikan bahwa masyarakat bisa menggunakan masker kain sebagai pengganti masker medis yang sudah semakin terbatas di pasaran. Ditambah dengan pernyataan dari penelitian terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, masker kain juga dapat menurunkan faktor risiko paparan virus sebesar 72 persen. Lalu, apakah semua kain bisa digunakan atau ada kriteria khusus?
Syarat untuk membuat masker kain
Ada beberapa syarat supaya masker kain yang dibuat memenuhi standar kesehatan. Berikut syaratnya:
Bagian tepi wajah tertutup sempurna
cr. koinworks.com
Oleh karena fungsinya adalah sebegai alat pelindung diri, masker kain perlu memiliki lebar yang pas. Disarankan para ahli, masker tersebut dapat menutupi hingga bagian tepi wajah. Masker kain yang lebar dapat menutupi pangkal hidung hingga sebagian area pipi. Hal ini perlu Anda perhatikan supaya produk Anda tak sekadar menarik, namun juga berfungsi seperti semestinya.
Ada tali atau karet untuk disematkan ke telinga
Tali pengikat merupakan bagian dari masker yang penting. Tanpa ini, masker tak bisa digunakan. Syarat untuk masker di bagian tali pengikat ini―terutama jika Anda menggunakan karet sebagai talinya—adalah pastikan tali tersebut tidak terlalu longgar atau terlalu kencang.
Apabila tali pengikat terlalu kencang maka akan membuat napas terhalang dan hidung pun sakit. Begitu pun jika tali pengikat terlalu longgar, masker akan sering melorot dan fungsinya untuk melindungi dari paparan virus pun berkurang. Untuk itu penting bagi Anda mengukur panjang tali pengikat sehingga masker nyaman dikenakan.
Tidak berubah bentuk apabila dicuci
Banyak kain kaos yang ada di pasaran. Namun, untuk bahan masker Anda perlu kain yang nyaman dan tidak mengkerut setelah dicuci. Selain itu, karena tujuan masker ini adalah untuk bisa dipakai ulang, maka Anda perlu pastikan kainnya tidak mudah sobek akibat proses pencucian.
Napas tidak terhalang
Untuk mengetahui hal ini, Anda bisa mencoba masker yang sudah dibuat. Gunakan seperti biasa. Kemudian rasakan apakah kainnya terlalu tebal atau talinya kencang sehingga menghalangi napas Anda.
Seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya, masker yang baik dapat menutupi area mulut, hidung hingga sebagian pipi. Lakukan beberpa percobaan dari masker yang sudah dibuat sehingga Anda kemudian bisa menjualnya.
Dilansir dari laman Huffington Post, kain yang disarankan untuk membuat masker kain ialah kain katun. Misalnya saja kain kaos katun 100% maupun kain yang mengandung katun. Hal ini karena tekstur kainnya yang cenderung nyaman untuk digunakan. Selain itu, kain tersebut juga dinilai memiliki daya saring yang baik. Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti dari University of Cambridge.
Bagaimana peluang bisnis masker kain?
Setelah mengetahui bahan yang tepat, standar kesehatannya, hingga cara membuat masker kain, Anda berniat untuk menjualnya? Sebelum itu, ada baiknya Anda mengetahui bagaimana peluangnya sebelum terjun pada bisnis ini.
Kondisi COVID-19 ini membuat masker medis semakin terbatas jumlahnya di pasaran. Tak hanya terbatas, masker medis pun kabarnya sudah sulit ditemukan. Kelangkaan ini membuat harga masker medis pun naik.
Biasanya, untuk 1 lembar masker medis kita bisa membelinya dengan harga kurang lebih Rp 1.000, maka kondisi ini membuat harganya menjadi Rp 10.000 per lembarnya. Apabila dilihat dari sudut pandang ekonomi, hal ini wajar terjadi. Dengan meningkatnya permintaan akan suatu barang, namun jumlahnya terbatas, maka harganya pun akan meningkat.
Kondisi seperti ini kemudian membuat masker kain memiliki peluang yang terbuka lebar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Misalnya 1 masker kain bisa dijual Rp 19.000. Meskipun terlihat lebih mahal, namun nilainya lebih unggul dibandingkan masker sekali pakai dengan harga Rp 10.000 per lembar. Ini karena masker kain memiliki keunggulan bisa digunakan Kembali hanya dengan dicuci bersih setelah dipakai. Sementara masker medis biasa harus langsung dibuang.
Banyak bisnis yang semakin menurun pendapatannya selama pandemi ini. Tak sedikit pebisnis yang memutuskan untuk menjual health kit sebagai produk sampingan. Termasuk salah satunya adalah masker kain.
Jadi apabila Anda memiliki mesin jahit atau kemampuan menjahit dan ingin menekuni bisnis masker kain, peluangnya terbuka lebar untuk saat ini.
Tapi kan sekarang juga sudah banyak yang menjual masker kain? Bagaimana bisnis saya bisa bersaing di pasaran?
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah kepoin target pelanggan. Tanyakan pada teman-teman atau keluarga Anda, masker kain seperti apa yang mereka inginkan. Anda bisa menanyakan mulai dari pendapat mereka soal masker kain yang pernah mereka beli hingga harganya.
Dari jawaban-jawaban mereka ini, Anda bisa mengetahui selera calon pelanggan dari bisnis Anda nantinya. Sedikit saran, Anda bisa membuat masker kain polos terlebih dulu sambil melihat respon pelanggan. Minta pendapat mereka tentang produk Anda, ya!
Jadi, sudah yakin untuk jual masker kain?
Comentarios